Waktu



akhir-akhir ini waktu sering kelihatan tergesa-gesa. .
Dan entah mengapa, aku semakin kesulitan untuk menyamakan langkahku dengan larinya yang sangat cepat.

Hey waktu !
Apa yang membuatmu terburu-buru ?
Apa yang membuatmu gelisah ?
Apa yang kau kejar?

Waktu tak menjawab, dia hanya menoleh sebentar kepadaku, lalu kepada dunia yang berhenti bergerak.
Aku yang sedang terengah-engah ikut pula terperangkap dalam kesunyian.

Aku melempar pandanganku kepada asap pabrik yang sedang mengepul-ngepul hebat, kepada pohon-pohon yang saling berjoget ditemani angin, kepada lampu bermata tiga yang memberi aba-aba warna hijau untuk mempersilahkan besi beroda untuk menyebrang.
Sang waktu tidak mengacuhkanku, dengan tubuhnya yang renta dia kembali berlari.


Dia berlari tanpa pernah menoleh ke belakang, menembus tembok-tembok besar buatan manusia.

Aku memutuskan untuk duduk beristirahat ..
Tanpa sadar, lamunan datang menyergapku dengan cepatnya ..
Mencabik-cabik semua kesadaranku dengan kenangan yang dia keluarkan dari kopor kecil bergembok..
Memaksaku meratap-ratap didalam rasa penyesalan ..

Aku membayangkan ibuku,
Aku tahu dia sedang menyiram bunga yang dia rawat setiap hari.
Aku tahu dia selalu mengirimiku surat rindu melalui hatinya .
Aku tahu dia memberiku doa dalam setiap tangisnya.
Maafkan aku ibu .....

Aku membayangkan kakakku,
Aku tahu dia sedang memandangi bayi itu.
Aku tahu dia tersenyum melihat bayi itu kini mulai berjalan.
Aku tahu dia akan rela mati demi tubuh polos itu.
Maafkan aku kakak ..

Aku membayangkan adikku,
Aku yakin dia sedang mengantuk di kelas.
Aku yakin hari ini dia lupa membawa buku gambarnya.
Aku yakin dia sudah tak sabar menunggu bel pulang sekolah .
Maafkan aku adik ..

Aku membayangkan Dini,
Dia terlihat cantik dengan kebaya putih itu.
Dia terlihat bahagia dikelilingi bunga-bunga yang terpasang di dinding.
Dia terlihat sedikit gugup menghadapi kamera-kamera yang berjajar rapi di hadapannya.
Maafkan aku Dini ..

Aku membayangkan diriku sendiri ..
Aku yang sedang telanjang duduk sendirian di tepi jalan ...

ARRRRGGGGGHHHHH !!!!!!!

Kesadaranku mendadak pulih, aku berlari sekencang-kencangnya.

Aku mencari baju baruku.
Aku mencari baju yang sudah kupakai terus seminggu ini.
Aku mencari baju yang kotor penuh tanah itu.

Rumahku sudah terlihat,
Rumahku yang juga baru seminggu kutempati.
Rumahku yang cukup sempit untuk menampung tubuhku yang besar.

Ahhhhhh, aku menemukan bajuku disana . .
Baju yang sungguh tidak nyaman, namun tak ada persediaan lagi di rumah ini.
Baju tanpa jahitan yang dilengkapi tiga tali dengan satu dibiarkan terbuka.
Baju yang bahkan tidak mampu melindungiku dari cacing yang menggerogoti tubuhku.

Huhhh aku lelah,
aku pakai baju putih polos itu ...
aku baringkan tubuhku di kamar sempit ini ...

Dan aku tertidur .....

0 comments:

Post a Comment