saat raga dan jiwa ini
bersahutan menyebut namamu
Bersabar menunggumu
Berebut hadirkan bayangmu
Detik demi detik yang berlalu adalah siksaan
Siang dan malam pun berlarian tanpa makna tertinggal
Semuanya kosong ..
Hanya kewajiban mengikuti alur napas
Menunggu tangan Sang Tunggal merogoh sukma dari kerongkongan
Saat kaki berusaha melangkah
Akal berusaha menahan
Kala diri ingin beranjak
Hati yang selalu menjerit
Tiada ruang untuk aku berkompromi
Sedikit mencuri pandang menatap masa depan
Namun selalu tiada jalan keluar
Selain menuju kepadamu
0 comments:
Post a Comment